PMII CABANG PEKALONGAN GELAR MUSYAWAROH PIMPINAN CABANG (MUSPIMCAB)
Kajen–Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Pekalongan menggelar Musyawaroh Pimpinan Cabang Pekalongan (MUSPIMCAB) di Pendopo Kabupaten Pekalongan, Jum’at (16/03).
MUSPIMCAB merupakan tingkatan musyawaroh tertinggi setelah Konfercab yang diadakan setiap setengah periode kepengurusan cabang PMII yaitu selama setengah tahun sekali. MUSPIMCAB menghasilkan rekomendasi yang menjadi dasar untuk berjalannya raker yang telah ditetapkan pada Konfercab sebelumnya. Melalui MUSPIMCAB, hasil Konfercab dikaji kembali apakah selama setengah periode telah berjalan sesuai harapan.
Acara MUSPIMCAB dihadiri Bapak Bupati Pekalongan, serta dihadiri seluruh perwakilan PMII Cabang Pekalongan yang terdiri dari empat komisariat, yaitu Komisariat Ki Ageng Ganjur IAIN Pekalongan, Darussalam UNIKAL, STIE Ash-Sholeh Pemalang, dan STIT Ki Patih Sampun Pemalang. Serta dihadiri oleh lima rayon dari masing-masing komisariat, yaitu Rayon Syari’ah dan Ekonomi, Tarbiyah, dan Bahurekso IAIN Pekalongan, serta Rayon Soekarno, dan Jakatingkir UNIKAL Pekalongan. Selain itu, MUSPIMCAB juga dihadiri oleh alumni almapaba raya, yaitu STAIKAP, STIMIK, dan UNISS Batang.
“Pemilihan tema Refleksi Pergerakan : Konsistensi Organisasi Kawal Islam dan Pancasila Melawan Tantangan Zaman dianggap sangat sesuai dengan isu yang sedang berkembang dalam masyarakat. Selain itu dengan diadakannya MUSPIMCAB, dapat diwujudkan tujuan struktural yaitu untuk evaluasi terhadap kegiatan yang telah ada, sekaligus tujuan strukturalnya yaitu sebagai upaya menjalin silaturahim dilembaga PMII Pekalongan”, ujar Zidni Ilman Nafi’, sebagai Ketua Pelaksana.
Labib Maimun, Ketua Pengurus Cabang PMII Pekalongan menjelaskan adanya tiga hal yang harus dilaksanakan dalam PMII, yaitu refleksi, diskusi dan aksi. MUSPIMCAB merupakan salah satu wujud dari refleksi. Melalui pengangkatan tema dalam MUSPIMCAB, diharapkan pelajar PMII sebagai bagaian dari masyarakat mampu membendung pengaruh radikalisme yang merupakan musuh bersama bangsa.
Bupati Pekalongan, Asip Qolbihi mengharapkan PMII dapat menjadi kekuatan penyeimbang agar tetap stabilnya negara. Penguatan jati diri agama dan kebangsaan harus terwujud melalui program-program yang ada didalam PMII, melalui spirit moderasi Aswaja yang ideal, yaitu mampu berada ditengah-tengah tidak condong kepada golongan kanan yang memperjuangkan negara khilafah dan golongan kiri yang tidak percaya dengan adanya Tuhan.
MUSPIMCAB melalui sidang komisinya telah menghasilkan ketetepan berupa rekomendasi yang akan disahkan sebagai legalitas acuan kerja dalam jangka waktu satu minggu setelah diadakannya sidang tersebut. Ketetapan tersebut mencangkup lima sesi, yaitu kaderisasi PMII, gerakan dan evaluasi eksternal, keagamaan PMII Pekalongan, KOPRI PMII Pekalongan, dan bakat minat PMII Pekalongan.
Komisi kaderisasi atau internal menghasilkan rekomendasi adanya kurikulum dalam pelaksanaan kaderisasi, seperti halnya membahas sesuatu yang diperlukan dalam almapaba. Selain itu, komisi eksternal merekomendasikan agar ada ketentuan yang mengatur bagaimana kita bersikap dan berhubungan dengan Banom NU, Pemerintah Kota Kabupaten, dan juga terhadap organisasi lain.
Komisi keagamaan merekomendasikan penentuan terkait materi Aswaja yang akan diberikan pada jenjang PKD dan PKL. Selain itu komisi KOPRI PMII merekomendasikan adanya KOPRI bukan hanya pada tingkat cabang, tetapi juga terdapat pada tingkat rayon dan komisariat.
Komisi bakat minat PMII Pekalongan menyepakati bahwa kepemilikan lembaga bakat minat akan tetap berada ditangan rayon, akan tetapi boleh diikuti oleh seluruh anggota PMII baik dari rayon maupun komisariat yang berbeda. Hal ini seperti halnya PKD yang diperbolehkan diikuti oleh peserta dari berbagai rayon dan komisariat.
Tidak ada komentar