MAULANA HABIB LUTFI GELAR PELANTIKAN PETANESIA
MAULANA HABIB LUTFI GELAR PELANTIKAN PETANESIA
PEKALONGAN - Maulana Habib Lutfi bin Ali bin Yahya menggelar acara pelantikan DPP Petanesia di Gedung Kanzus Sholawat, Rabu (19/8).
Petanesia atau Pecinta Tanah Air Indonesia ini merupakan organisasi masyarakat yang berupa gerakan-gerakan sosial untuk menggugah rasa nasionalisme. Petanesia bukan organisasi politik atau tidak berafiliasi kepada politik manapun. Organisasi yang dipelopori Habib Lutfi ini sukses dilantik pada malam kamis kemarin. Tepat disaat pergantian tahun baru Islam.
Acara ini dihadiri oleh Perwakilan dari Gubernur Jawa Tengah, Mendagri RI, serta beberapa TNI dan Polri. Pengurus Petanesia yang akan dilantik terdiri dari berbagai wilayah secara nasional jumlahnya sekitar empat puluhan. Beberapa pejabat pemerintah kota juga ikut menghadiri. Acara ini juga sesuai dengan protokol kesehatan, memakai masker dalam ruangan.
Acara ini diawali dengan menyanyikan Indonesia Raya serta pembacaan teks Pancasila. Disusul laporan ketua panitia yaitu H. Zaenal Muhibbidin, S.Pd. Dilanjutkan pembacaan sambutan perwakilan Gubernur Jawa Tengah dan perwakilan Mendagri RI. Kelanjutan acara yang seharusnya pelantikan, dimeriahkan oleh Seroja Entertaiment memainkan musiknya sembari menunggu kedatangan Habib Lutfi.
Maulana Al Habib Muhammad Lutfi bin Ali bin Yahya telah sampai di Kanzus Sholawat pukul 22.30 WIB. Pelantikan segera berlangsung. Pembacaan sumpah janji pengurus Petanesia oleh Dewan Fatwa. Dilanjutkan dengan penyematan pin kepada Ketua Umum DPP Petanesia, yaitu Eko Priyono.
"Kami mewakili keluarga besar Petanesia, menyerukan agar seluruh rakyat indonesia untuk saling bahu membahu dalam menegakkan keutuhan NKRI dengan menjaga keamanan dan ketertiban. Sejarah menyebutkan bahwa bangsa kita bukanlah bangsa yang mudah terpecah belah", ujar Eko Priyono dalam sambutannya.
Petanesia juga memiliki gagasan yang dibuat oleh Maulana Habib Lutfi. Terdapat tiga gagasan sebagai Tri Marga Petanesia yaitu berpegang teguh pada sejarah bangsa, cinta tanah air, dan bela negara.
"Jika melihat tokoh pewayangan, Krisna, Werkudhara, dan Semar mereka memiliki kulit hitam. Sangat luar biasa filosofi hitam ini, warna yang tidak bisa diubah oleh warna apapun. Kemudian dilihat dari filosofi laut, ia memiliki cita rasa asin yang tidak bisa diubah oleh ribuan kubik bahkan miliyaran air tawar sungai dan limbah. Di sini bermakna bahwa jika Indonesia memiliki rasa handarbeni, harga diri, dan jati diri bangsa maka negara ini tidak akan mudah digoyahkan oleh disintegrasi apapun", ungkap Maulana Habib Lutfi dalam sambutannya sebagai Dewan Pendiri DPP Petanesia.
Salah satu dari Divisi Sastra dari Petanesia, beliau Ribut Achwandi mengungkapkan, "Telah disampaikan bahwasanya Abah berfilosofi mengenai air laut yang memiliki harga diri tidak mudah digoyahkan oleh limbah. Sebenarnya itu memiliki makna yang lain, jika kita mau mencintai Indonesia, jagalah lingkungan."