Salah satutradisikaummuslimkhususnyakaumNahdiyyin,adalahTahlilataudalam lingkup masyarakat dikenal denganistilah tahlilan. Tradisiiniidentikdengansuatuperkumpulandalamrangkaberdoa yang di kemasdenganbacaanalquran, dzikir, tasbih, sholawat, danbacaanlainnya, yang manapahalanyadihadiakankepada orang yang sudahmeninggaldunia. Walaupunartitahlilsebenarnya adalah “lailahaaillaallah”, penyebutanistilahtersebutdalamsastraarabdisebutdengan“ itlakuljuz’Iwairodhatilkulli” yang artinya“menyebutkansebagian, tetapi yang di maksudseluruhnya”.
Sebenarnyatradisitahlilatautahlilanyang dilakukankaummusliminsekarangini, tidakdijumpaisecarakhususpadazamanNabi Muhammad SAW dan parasahabatnya, tetapisemenjakzamanulamamuta’akhirin (khalaf)sekitarabadke 11 Hmerekamulai menggagas tradisi tersebut berdasarkanistimbathdari Al qurandanhadis, kemudian menyusunrangkaianbacaantahlil, mengamalkannyasecararutindanmengajarkannyakepadakaummuslimin.
Lantas siapakah penyusun bacaan dan pembuat tradisi tahlil ini?
Dalam Forum Bahtsul Masail hal tersebut pernah dibahas oleh para kyai ahli Thoriqoh.Sebagian dari mereka berpendapat bahwa penyusun pertama kalitradisi tahlil adalahsayyidja’far al berzanji,ada juga yang berpendapat bahwa penyusun tahlil adalah Sayyid Abdullah bin alwi al Haddad.
Akan Tetapi darikeduapendapatdiataspendapat yang paling rajah (kuat) tentangsiapapenyusunpertamarangkaianbacaantahliladalahsayyid Abdullah bin alwialhaddad. Hal itu diperkuat dengan bukti nyata yang pertama, bahwaimam alhaddadwafatpadatahun 1132 Hlebihdahuludaripada imam sayyidja’far al berzanji yangwafatpadatahun 1177 H. Yang kedua,dalam tulisan sayyid bi alwi bin hasan bin Abdullah bin Haddad dalamsyarahratibulhaddd, menerangkan bahwakononkebiasaan imam al haddahsetelahmembacaratibadalahmembacatahlilbersama parajamaah yang hadirdalammajlisalhaddad.
SeiringdengankemajuanzamanTradisitahlilanseringdipertentangkanolehpambaharuatauparamodernis yang berkedokislam, tahlilandianggapkebiasaan/ tradisiyang kelirudenganalasanKebiasaantersebuttidakadalandasandariAl Qur’an ataudianggapmenyebabkan orang orangberbuatdosa, karenamunurutmerekajika Orang yang meninggalituhanya di tebusdenganpembacaanyasindantahlilsetelahitubisa meleburkan doa si jenazah tersebut maka sanggat gampang sekali bagi orang mampu untuk melakukannya dan berimbas pada masyarakat yang bertambah keberaniannnya dalam melakukan perbuatan kemaksiatan di dunia dan beranggapan dosa mereka dapat dilebur dengan mudah melalui tahlil.
Dan ada pula yang mengatakantahlilituadalahkegagalanperjuangananulamaterdahulu yang belumsempatmenghapusacaratersebut, dikarenakanacara tersebutsudahmengakardalammasyarakatdan di butuhkanwaktuyang sangat lama untukmenghapusnyahinggasampaisekarangini, danmasihbanyakalasanlainnyauntukmenghujattahlilanini.
Terlepas dari simpang siur pertentangan acara tahlilan tersebut . Ternyata masih banyak kaum muslimin di dunia ini yang melakukan tradisi tahlilan terutama di Indonesia. Dan terkhusus kaum Nahdiyyin, mereka berpandangan bahwa hal ini dapat diartikan sebagai suatu keberhasilan para mubaligh, para Kyai dan para Ulama terdahulu yang patut untuk disyukuri, dibenahi serta diparipurnakan. Bukan disalahkan dan di program dihapus total.
Jika kita intip sejarah saat islammuncul pertama kali di Indonesia, pada zaman tersebut ketikaada salahseorangdarianggota masyarakat yang meninggaldunia, makatradisi yang dilakukanolehmasyarakat setempat ialah meratapisimayitdanmelakukanperbuatan-perbuatan yang tidakbaik, sepertiberjudi, bermainkartudansambungayam, minumminumankeras,bahkanpraktekperzinaan, naudzubillahi min dzalik.
Setelahkedatanganmubalighsecaraberangsurangsur,beliau-beliauberusahadengansabarmengajakmerekamembacaatanmenggucapkankalimattayyibandanbacaanlainnya.lama kelamaan budaya negatif yang terbentuk di dalam masyarakat tersebut hilang dan tergantikan dengan acara tahlilan dan berlangsung hingga sekarang ini
Tradisi Tahlilan ternyata juga menyimpan banyak manfaat baik untuk individual maupun khalayak ramai.Kemanfaatan yang bisadipetikantaralain ; sebagaiikhtiar(usaha) bertaubatkepadaallah SWT untukdirisendiridansaudara yang telahmeninggaldunia,untukmenggingatkankepadakitabahwaakhirhidupkitaadalahkematianyang setiapjiwaakanmengalaminya, sebagai media konsolidasihubunganukhuwahsesamamuslim,salahsatu media untukmenyejukanrohani di tenahhirukpirukdunia,sebagaimanifestasidarirascintasekaliguspenenanghatikeluargaalmarhum yang sedangdirundungduka. Dan yang terakhir tahlilmerupakansalahsatubentuk media yang efektifuntuk dakwahislamiyahserta menjadi salah satu jalan untuk merealisasibirulwaalidainkepada orang tuayang sudahmeninggaldunia.
Terlepasdari manfaat yang telahpenulispaparkan, seringkaliterjadiekses(berlebih-lebihan) didalampelaksanantahlilan, baiksecarafrekuensi, sesunguhnyaataudalamsikapbatinnya (sepertisudahpastiamal orang yang ditahliliditerima Allah SWT dansegaladosanyasudahdiampuniolehNya, kalausudahditahliliatau di khauli).Sikap ‘memastikan’ inilah yang bertentangandengansyariatagama.Ekses-eksesinilah yang harusmenjadi garapanwajibdaripemimpinumat, dankitasemuauntukmeluruskannya.Memangjikakitatelitibanyakamalankaummuslimin yang belumsesuaidenganajaranislam, sedangkan agama itusendirisudahparipurna. Wallahua’lambisshawab.
Khabbbimaulana
Tidak ada komentar