Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Desktop

Chat

Bookmarks

User

Mail

Videos

Contact

Mobile

Archive

Racing

Cute

Travel

Kota

Portfolio

Feature

KOPRI PMII Pekalongan GELAR SEKOLAH ISLAM GENDER (SIG)

Pekalongan – Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) melalui Korp Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (KOPRI) menggelar  Sekolah Islam Gender (SIG), pada tanggal 27 hingga 28 Januari di pondok Pesantren Darul Hikmah Wonoyoso.
SIG merupakan jenjang pertama pengkaderan dari KOPRI yang dapat diikuti oleh anggota PMII yang telah melaksanakan MAPABA (Masa Penerimaan Anggota Baru) baik itu perempuan maupun laki-laki.  Setelah SIG, pengkaderan KOPRI dilanjut dengan SKK (Sekolah Kader KOPRI) dan SKKN ( Sekolah Kader KOPRI Nasional) yang dalam hal ini kuota peserta hanya untuk kaum perempuan .
Ketua KOPRI PC PMII Kota Pekalongan, Isrina menjelaskan Kegiatan ini diikuti oleh 50 peserta dari berbagai daerah, diantaranya Pekalongan, Pemalang, Bumiayu, Tegal, Semarang, Kudus, dan Salatiga.
“Kegiatan kali ini mengusung tema ‘Membentuk Kader Loyal Serta Peka Terhadap Isu Gender’. Dalam tema tersebut, harapan kami pasca SIG kami dapat membentuk kader  yang setia terhadapat KOPRI melalui kepeduliannya terhadap isu-isu gender yang secara umum berada di masyarakat, dan lebih menekankan kepada kaum perempuan untuk menjadi generasi yang cerdas karena mereka nantinya akan menjadi generasi pendidik dalam lingkup masyarakat”. Ujar Isrina.
Ketua PC PMII Pekalongan, Labib Maimun menyampaikan harapannya terhadap Pengurus KOPRI agar dapat melahirkan kader-kader perempuan yang menjadi mampu memberikan advokasi terhadap isu-isu keperempuanan entah itu kekerasan yang ada serta menjadi pionir yang bisa menempati tempat strategis dalam politik, budaya, dan profesi, agar tidak selalu didominasi oleh kaum laki-laki.
"Saya yakin, kader perempuan PMII bisa menjadi garda depan dalam konteibusinya membangun NKRI ini dibbidang apapun. Entah itu politik, budaya bahkan berkarier dalam profesi," kata Labib.

Himpunan Mahasiswa Jurusan Perbankan Syariah

 
Add caption
Pekalongan – Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pekalongan mengadakan Seminar Nasional dengan tema “Potensi Finansial Teknologi dalam Meningkatkan Peran Lembaga Keuangan Syariah” di Hotel Pessona Pekalongan, Sabtu (25/11) kemarin. Kegiatan ini diikuti oleh ratusan mahasiswa dari berbagai jurusan dari dalam maupun dari luar kampus IAIN Pekalongan.
Ketua Pelaksana Kegiatan Alfi Rosyada menjelaskan bahwa tujuan di selenggarakannya acara tersebut untuk memberikan wawasan mengenai finansial teknologi dalam keuangan syariah, menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mampu bersaing dalam meningkatkan keuangan syariah melalui finansial teknologi, serta menyadarkan pentingnya peran aktif mahasiswa dalam mengenalkan lembaga keuangan syariah.
Financial Technology(FinTech) adalah salah satu bentuk penerapan teknologi informasi di bidang keuangan. Kata FinTech sendiri berasal dari kata financial dan teknology yang mengacu pada inovasi fnansial dengan sentuhan teknologi modern. Konsep FinTech yang mengadaptasi perkembangan teknologi yang dipadukan dengan bidang finansial diharapkan bisa menghadirkan proses transaksi keuangan yang lebih praktis, aman serta modern,” Jelas Alfi.
Seminar nasional tersebut dibuka secara langsung oleh Kepala Jurusan Perbankan Syariah IAIN Pekalogan Tamamudin, S.E. MM., beliau mengatakan bahwa Trend digitalisasi ekonomi ketika sebuah produk tidak dibarengi dengan teknologi yang ada makaakan kalah dan ketinggalan. Hal tersebut kata Tamamdin merupakan tantangan tersenidiri bagi masyarakat ekonomi.
kita akan kalah, kita akan ketinggalan, makanya hal ini merupakan sebuah tantangan bagi universitas, bagi jurusan, khususnya fakultas ekonomi dan bisnis islam artinya bukan hanya perbankan saja tetapi juga ekonomi secara keseluruhan,” kata Tamamudin dalam sambutannya.
Kegiatan seminar sehari ini juga mendatangkan narasumber dari praktisi lembaga keuangan yakni Dr. Ahmad Subagyo, SE. MM., selaku Ketua Indonesian Micro Finance Expert Association (IMFEA) Pusat dengan didampingi Ibu Rinda Asytuti M. Si dari Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Pekalongan dan dimoderatori oleh Ibu Luthfiati Hasina M. Si, selakuDosen IAIN Pekalongan.
Selain itu Ketua IMFEA Korda Pekalongan, Moch. Isro’i Emqa, S.Ag., M.M pun turut hdir dalam acara tersebut dan beliau menyampaikan bahwa mahasiswa saat ini yang juga sebagai generasi millenial harus mengupdate diri dan wawasannya untuk menjadi bagian dari ekonomi yang berkemajuan teknologi.
IMFEA dibentuk untuk mewadahi secara formal stakeholder agar bersatu padu dalam menggerakkan keuangan mikro di Indonesia. Diharapkan dalam perkumpulan para “ahli” ini sebagai bentuk kontribusi nyata atas berbagai permasalahan kesenjangan, ketimpangan, kemiskinan dan ketidakasilan akses keuangan bagi seluruh warga negara Indonesia,” harap Isro’I Emqa tersebut.
Hal senada juga diungkapkan Rinda Asytuti sselaku pemateri pertama dalam seminar tersebut. Ia menyatakan bahwa pemanfaatan kemajuan teknologi memang sangat penting, namun yang tak kalah penting adalah upaya menggerakkan roda perekonomian masyarakat sehingga kehadiran lembaga keuangan benar-benar menjadi kebutuhan masyarakat.
 “besarnya bank dan sebagainya kalau ekonomi sekitarnya tidak jalan tetap banknya sepi.kita tidak hanya sebagai sumber daya yang bekerja saja, berorientasi  pada pekerjaan hanya sebagai pegawai namun juga harus punya enterpreunership yang mampu menggerakkan perekonomian di sekitarnya. karena IAIN adalah lembaga institusi yang mengedepankan enterpreneurial university,” kata Rinda.
Subagyo sebagai pemateri kedua juga menyampaikan bahwa industry jasa keuangan saat ini dihadapkan dengan berbagai tantangan. Baik dari inklusi keuangan rendah, distribusu layanan keuangan yang belum merata ke 17.000 pulau di Indonesia. Selain itu layanan keuangan di Indonesia juga belum fleksibel.
Tantangan Industri Jasa Keuangan yang sekarang terjadi saat ini yaitu karena Inklusi keuangan yang rendah, distribusi layanan keuangan belum merata (17.000 pulau), literasi keuangan rendah dan layanan keuangan yang belum fleksibel,” jelasnya.
Selain itu ia juga berpesan kepada seluruh mahasiswa yang hadir dalam seminar tersebut agar mereka tidak takut kehilangan pekerjaan di masa depan. Yang terpenting harus mempunyai kemauan di dukung peningkatan akhlak yang mulia.
 “jangan takut kehilangan pekerjaan di masa depan. Yakin bahwa setiap manusia pasti akan diberi pekerjaan asalkan ada kemauan.Akhlak juga menjadi dasar diterimannya seseorang di suatu pekerjaan termasuk Fintech. Setiap orang pasti memiliki kontribusi,” pesan Subagyo kepada mahasiswa,
Moderator tunggal Ibu Luthfiati Hasina, M. Si. Membuat acara seminar ini dengan sistem panel, pada sesi pertama narasumber dari MES Pekalongan yang diisi dengan materi tentang Tantangan Lembaga Keuangan Syariah dalam perkembangan FinTech, dan pada sesi kedua diisi materi tentang Potensi Finansial Teknologi dalam Meningkatkan Peran Lembaga Keuangan Syariahdari praktisi lembaga keuangan, para peserta diberi kesempatan untuk bertanya sekaligus tips-tips agar mampu memahami konsep FinTech di lembaga keuangan syariah.
Dalam kegiatan tersebut juga menggandeng beberapa pihak seperti IMFEA, Fossei dan BMT Bahtera Pekalongan.

http://www.kojahan.online/





Mars PMII Berkumandang di Kanzuz Sholawat

Ketua PC PMII Pekalongan lantik pengurus Komisariat Ki Ageng Ganjur IAIN Pekalongan, Pengurus Rayon Soekarno dan Rayon Jaka Tingkir Unikal, serta Pengurus antar waktu PC PMII Pekalongan.

            Pekalongan- Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Pekalongan selenggarakan pelantikan bersama di Gedung Kanzus Sholawat Kota Pekalongan, Rabu (24/01) kemarin.  
Pelantikan bersama tersebut meliputi Pengurus Komisariat Ki Ageng Ganjur IAIN Pekalongan, Pengurus Rayon Soekarno dan Rayon Jaka Tingkir Unikal, serta Pengurus antar waktu PC PMII Pekalongan.
            Acara tersebut diawali dengan pembacaan kitab simtud duror, dilanjut dengan menyanyikan lagu syubanul wathon. Ayat suci Alqur’an juga dikumandangkan sebagai pembuka acara dan menyanyikan  Mars PMII secara serentak dengan tangan terkepal.
            Kanzuz sholawat nampak semarak dengan berkumandangnya mars PMII sebagai pembuka sumpah jabatan dan pelantikan pengurus dari berbagai rayon dan komisariat tersebut.
Acara tersebut dihadiri dari berbagai organisasi ekstra kampus lainnya, yakni HMI, KAMMI dan IMM.
Sekretaris PC PMII Pekalongan, Slamet Nur Chamid mengatakan bahwa pelantikan tersebut membawakan tema “Ideologi Aswaja Dalam Kampus”. Dengan harapan membentuk kader aswaja yang menolak gerakan sekuler dan setia pada Nahdlatul Ulama.
"PMII sebagai banom NU di tingkatan mahasiswa ini harapannya mampu menggerakkan nilai-nilai aswaja secara hakiki. Dan tidak hanya sekedar retorika, akan tetapi lebih output yang dihasilkan," Kata Slamet.
            Sementara itu Ketua Umum PC PMII Pekalongan, Labib Maimun berharap diselenggarakannya acara tersebut guna memperkuat solidaritas dalam ideologi aswaja dengan Islam ala Indonesia.
"Dalam pelantikan ini kami mencoba untuk mengokohkan rasa kebersamaan antar aktifis PMII lintas universitas, sebab ke depan Pekalongan sudah direncanakan akan banyak universitas yang yang berdiri disini, sehingga solidaritas antar kampus juga harus kami perkokoh lagi," Kata Labib. 

Aku Pulang

Gambar: Ilustrasi (source: dreamsetachieve.com)


Pak, Bu. Aku pulang,
Gelar sarjana tak berhasil kugenggam
Karna Jakarta yang kejam
Diskotik didepan mata
Alkohol mengelilingi dan menggoda
Belum lagi kawanku,
Setan menjelma bak peri
Pak, Bu. Aku pulang,
Gelar sarjana tak berhasil kugenggam
Malah bersarang janin dikandungan
Begini liarnya, aku tergoda malam Jakarta
Maksud kugali harga karun hidup
Belatung, racun kudapat
Pak, Bu

Aku pulang, tanpa gelar sarjana

Tri Anagh Firli
Pemalang, 21 Januari 2018

IAIN Pekalongan Gelar Talk Show Pendidikan Anti Korupsi

Dewan Eksekutif Mahasiswa ( DEMA) IAIN Pekalongan menggelar talk show  Pendidikan anti korupsi di Gedung Serba Guna IAIN Pekalongan , Rabu (17/1) malam.
Acara tersebut dihadiri oleh  narasumber yang sangat istimewa diantaranya Gus Eko Ahmadi budayawan Lesbumi NU, Abraham Samad ketua KPK 2011-2015 dan Wakil Wali Kota Pekalongan, tampak hadir pula wakil Rektor 3  dan  Rekor .
“ Dalam Talk show Pendidikan Anti Korupsi ini kami mengusung tema ‘Dengan semangat IAIN, kita wujudkan kampus IAIN yang berintegritas’ karena harapan kami setelah acara ini berlangsung  moto IAIN Pekalongan menciptakan kampus yang berintegritas dan bebas korupsi itu dapat terimplementasikan secara nyata bukan hanya terucap dala slogan saja” ujar Presiden Dema, Rotib Muntaqo dalam sambutannya  .
Gus Eko Ahmadi budayawan Lesbumi NU  bersama UKM SENI Musik El Fata berhasil membuka acara dengan penampilan mereka yang spektakuler dan dapat membuat ratusan para mahasiswa terhayut merasakan suasana deklarasi bait bait puisi yang beliau sampaikan tentang Sindiran untuk Negeri Tercinta.
Narasumber Talk Show Abraham Samad dalam acara tersebut juga memaparkan beberapa pengetahuan beliau  seputar dunia perkorupsian yang ada di Indonesia  mulai  dari pengertian apa itu korupsi, konsep sistem pendidikan seperti apa yang dapat meminimalisir munculnya benih benih koruptor , serta  cara menanggulangi tindak kejahatan korupsi .
“saya sedang keliling dunia untuk mengajari generasi muda tentang integritas, dan memperbaiki paradigma para generasi muda yang agak sedikit keliru karena menganggap orang yang berhasil dilihat dari segi finansialnya saja. Sedangkan orang yang berhasil dari segi financial belum tentu menjalani profesi secara integritas. ” ujar Abraham .
Pungkas acara Pak Abraham berpesan bahwa generasi muda penerus bangsa harus terus bergerak berpartisipasi untuk menciptakan sebuah perubahan yang positif .

Abraham Samad singgung keikutsertaan sistem pendidikan di Indonesia Dalam menanggulangi korupsi


Pekalongan – Mantan Ketua KPK Abraham Samad berbicara di depan ratusan Mahasiswa IAIN Pekalongan dalam Talk Show Pendidikan Anti Korupsi yang diselenggarakan Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) di gedung serba guna IAIN Pekalongan , Rabu (17/1) Malam.
Dalam membuka acara talk show Mantan Ketua KPK Abraham Samad menjelaskan  bahwa Korupsi adalah perilaku yang menyimpang moralitas baik berupa uang , barang maupun perilaku , seperti berbohong dan menyontek saat ujian sekolah .
”telah banyak lulusan perguruan tinggi, masih berusia muda, punya potensi yang sangat bagus untuk memajukan negeri tapi malah terjerumus dalam korupsi. Itu semua karena sistemnya yang buruk, aklaknya buruk, imannya tidak kuat “ ujarnya
Menurut Abraham untuk menanggulangi korupsi tak hanya menggunakan penindakan  dengan menghukum para koruptor namun juga yang terpenting harus ada upaya untuk  memperbaiki sistem tata kelola kelembagaan pemerintah yang sudah berjalan di Negara Indonesia. Terutama dalam sistem  pendidikan yang ada di Indonesia  karna sistem ini sangat berpengaruh dan berkaitan erat dengan masa depan generasi penerus bangsa.
“ saya agak kurang puas dengan sistem pendidikan di Indonesia , karena mereka generasi muda realitanya lebih ditekankan pada aspek kognitif dan pengetahuan . Penanaman karakter dan akhlak yang baik kurang diperhatikan “ ujar pak Abraham.
Melalui pemaparan nya , Abraham menegaskan bahwa pada masa sekarang ini yang perlu di optimalkan adalah pendidikan karakter sejak dini untuk para generasi bangsa  dimana mereka dalam pendidikan tersebut akan menerima pengetahuan tentang bagaimana cara berperilaku dan berkata yang baik, agar nantinya tercipta generasi muda yang berintegritas tinggi, selalu menjunjung norma norma bernegara dan harapan nantinya generasi serakah dapat terminimalisir dan punah.
“ saya sedang keliling dunia untuk mengajari generasi muda tentang integritas, dan memperbaiki paradigma para generasi muda yang agak sedikit keliru karena menganggap orang yang berhasil dilihat dari segi finansialnya saja. Sedangkan orang yang berhasil dari segi financial belum tentu menjalani profesi secara integritas ” ujar Abraham 
Pungkas acara beliau berpesan  bahwa generasi muda harus bergerak  melibatkan diri dan berartisipasi untuk menciptakan sebuah perubahan,dan  jangan berdiam diri .

Pmii Gelar Aksi Solidaritas Penggalangan Dana Bencana Banjir

Mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) gelar Penggalangan dana korban banjir.

Pekalongan- Bencana banjir yang melanda di Kota Pekalongan mennarik perhatian aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Syariah dan Ekonomi Islam  IAIN Pekalongan untuk menggeloar Aksi solidaritas penggalangan dana di beberapa traffick light di Kota Pekalongan, Jum’at (1/12) Kemarin.
Dari pantauan tampak belasan mahasiswa menenteng kardus dan menyambangi satu persatu para  pengguna jalan yang melintas. Para pengguna jalan pun terlihat antusias dengan adanya aksi tersebut. terbukti tidak sedikit pengguna jalan yang mengulurkan tangannya untuk memberikan bantuanmelalui aksi tersebut.
Koordinator lapangan aksi penggalangan dana Musa Musodeq mengatakan, kegiatan penggalangan danatersebut  digelar sebagai respon keprihatinan dan keperdulian terhadap sesama atas terjadinya bencana banjir yang melanda baru-baru ini.
“merupakan bentuk respon kami yang kami wujudkan dalam bentuk aksi solidaritas penggalangan dana. Bukan di nominalnya yang kami tekankan, melainkan lebih ke nilai sosial, bahwa mereka sahabat kita dan kita harus ada saat mereka terkena musibah” kata Musa, yang juga ketua Rayon tersebut.
Dalam aksi galang dana tersebut terkumpul Rp.  5.310.800. Dana tersebut akan diserahkan kepada korban bencana alam baik berupa tunai atau bantuan logistic barang yang disalurkan melalui PMII kota Pekalongan selaku Koordinator pusat  aksi .

Ketua PC PMII Pekalongan, Labib Maimun menjelaskan bahswa pihaknya akan terus melakukan penggalangan dana untuk beberapa hari ke depan. Terutama kepada sekuruh anggota dan senior PMII sendiri. Kemudian dana yang terkumpul akan disalurkan ke korban bencana di Pekalongan sendiri, baik kota maupun kabupaten. Selain itu sebagian dana yang lain akan disalurkan ke Pacitan dan Daerah Istimew Yogyakarta.

Gedung SBSN IAIN Pekalongan Diresmikan

Bojong -  IAIN Pekalongan mengadakan acara seminar nasional peresmian IAIN dan  Gedung Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) IAIN Pekalongan (15/1). Acara tersebut dihadiri oleh beberapa tamu istimewa diantaranya Menteri Agama RI Dsr. H. Lukman Hakim Saifuddin, Bupati Pekalongan H. Asip Kholbihi, SH, M.Si., Anggota Komisi DPR RI Bisri Romli ,beberapa rektor PTKIN se-Indonesia, serta perwakilan mahasiswa IAIN Pekalongan .

Acara dimulai sekitar pukul 13.00 WIB , ditandai dengan disenandungkannya Lagu Indonesia Raya dan Hmnye IAIN Pekalongan  oleh UKM seni musik El-Fata, pembacaan Tilawatul Qur’an oleh Imro’atus Sa’adah dan Pembacaan Do’a oleh ketua MUI Pekalongan.
Dalam sambutannya, Dr. H. Ade Dedi Rohayana, M.Ag., selaku Rektor IAIN Pekalongan menjelaskan bahwa gedung baru IAIN Pekalongan dibangun setelah adanya perubahan status STAIN menjadi IAIN dan didirikan di atas tanah seluas 15 hektare di daerah Rowolangu Bojong Kabupaten Pekalongan,dan gedung pertama tersebut akan dipergunakan untuk perkuliahan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.
Menanggapi penjelasan dari rektor IAIN Pekalongan, Bupati Pekalongan H. Asip Kholbihi menjelaskan bahwa beliau sangat mengapresiasi pihak IAIN Pekalongan karena telah dapat merealisasikan pembagunan gedung baru tersebut. Selain IAIN Pekalongan pada tahun 2018 ditargetkan sekitar 8 perguruan tinggi di Kabupaten Pekalongan yang terdiri dari 5 universitas negeri dan 3 universitas swasta akan melaksanakan pembangunan gedung. Beliau berharap semoga  dengan munculnya universitas universitas di wilayah pekalongan dapat menunjang ilmu  pengetahuan sumber daya manusia  serta menjadikan kutub pertumbuhan ekonomi baru di lingkup Kabupaten Pekalongan.
“Ini patut kita syukuri. Saya sangat mengapresiasi yang sebesar besarnya kepada Pemkab. Pekalongan, civitas akademika IAIN Pekalongan, dan semua pihak yang turut andil dalam keberhasilan pembangnan gedung baru ini. Mudah- mudahan berkah dan bisa mendatangkan kemaslahatan dan saya harap khususnya di Pondok Pesantren dan Perguruan Tinggi Keagamaan untuk turut menjaga agama Islam Rahmatan lil alamin yang dapat menebar rahmat bagi kita semua dan alam semesta” ungkap Menteri Agama RI Drs. H. Lukman Hakim Saifuddin saat mengisi sambutan dalam acara Seminar Nasional dan Peresmian Gedung SBSN IAIN Pekalongan.

Usai memberikan sambutan Menteri Agama RI meresmikan Gedung SBSN IAIN Pekalongan dengan pemukulan Gong, penandatangan prasasti, pemotongan pita dan dilanjutkan dengan melihat keadaan gedung baru IAIN Pekalongan.

CAMPUR TANGAN PENGUASA KE-4 DIBALIK KERICUHAN DUNIA

Ilustrasi

Penguasa ke- 4 yang dikenal sebagai Negara Super Power Amerika Serikat yang menyandang gelar “Fourth Raich” setelah Romawi, Nazi, dan Jerman, penguasa besar dari zaman ke zaman. Setiap orang pernah mendengar Third Reich, lalu bagaimana dengan First atau Second Reich? Reich pertama disebut dengan Holy Roman Empire, atau kekaisaran romawi kudus, bukan romawi dan bukan kekaisaran. Reich pertama didirikan oleh Raja Charles I, yang disebut dengan Charlemagne atau Charles yang Agung, yang diangkat sebagai raja pada tahun 800 A.D. oleh Paus Leo III setelah menduduki dan merampas sebagaian besar wilayah Eropa termasuk Jerman, Switzerland, Austria, sebagaian Prancis, Italia dan Czeschoslovakia. Kerajaan Monarki ini ada hingga tahun 1806 ketika Napoleon menggerakkan pasukanya ke Berlin.
       Reich kedua diciptakan oleh Prince Otto Von Bismarck, Perdana Menteri Prussia dibawah Napoleon III pada tahun 1871 dan menjadi “Iron Chancellor” atau kkanselir besi diatas lebih dari tiga ratus negara-negara bagaian independen. Reich Bismarck berakhir tahun 1918 ketika berada dibawah kekalahan Central Power Jerman, Australia dan Hungaria pada perang dunia I. Kemudian, saat Adolf Hitler berkuasa pada tahun 1933, ia mendeklarasikan Greater Germany sebagai Third Reich ketiga.
       Reich berasal dari Bahasa jerman, berarti kerajaan. Lebih menarik lagi jika digunakan dengan huruf kecil reich, maka artinya akan menjadi kaya. Jadi, Reich bisa jadi berarti kerajaan orang kaya.
       Mereka berusaha mendapatkan dan menjaga kekuasaan yang diperoleh dari kekayaan. Para pemimpin dunia hanya bertransaksi dengan satu komoditas yaitu kekuasaan. Monopoli, isu-isu politik dan sosial tidak menjadi masalah bagi kelompok elit globalisasi ini karena mereka bisa bergerak dengan lincah diantara dunia usaha dan pemerintah. Banyak pertikaian besar dan kelompok elite rahasia yang terorganisir dengan didukung oleh pembiayaan besar dan dikendalikan oleh para penguasa dunia. Hal tersebut mungkin tidak akan terbesit dalam benak sebagaian besar orang bahwa peristiwa-peristiwa yang ada sudah dimanipulasi agar terjadi .
Di Amerika era abad ke-21, banyak pemikir yang telah menjadi saksi terjadinya siklus ulang  di Jerman pada masa pra-Perang Dunia II : Yakni penghancuran struktur negara; yang bersifat rahasia; usaha untuk mendaftarkan senjata api dan penduduk yang dipadukan dengan berbagai agresi dengan menyerukan nasionalisme secara keras.
       Kondisi ini bisa jadi sebuah kebetulan, atau siklus sejarah yang dihubung-hubungkan. Namun, kondisi ini bisa juga merupakan suatu rencana tersembunyi yang dijalankan orang-orang tertentu sesuai dengan agenda yang ditetapkan sebelumnya.
       Seperti ditulis dalam buku Rule by Screcy kekuatan finansial yang membangun Amerika Serikat menjadi sebuah negara super power terdepan di dunia juga menciptakan komunisme. Setelah revolusi tahun 1905, ribuan aktivis Rusia telah diasingkan, termasuk Trotsky dan Vlandirmir Lenin. American Internasional Corperation (AIC) juga membantu mendanai Revolusi  Rusia. Trotsky meninggalkan Amerika Serikat pada tanggal 27 maret 1917 bersama dengan tiga ratus orang revolusioner dan dana yang sediakan oleh Wall Street. Tujuannya kembali ke Rusia adalah untuk menggulingkan pemerintahan sementara dan menghentikan perang dengan Jerman untuk memerangi pasukan mereka yang ada di Western Front. Namun, atas perintah president Wodrow Wilson, Trotsky dilepaskan pada tanggal 21 April 1917, kurang dari satu bulan setelah Amerika Serikat masuk dalam peperangan; dan Trotsky beserta rombongannya melanjutkan perjalanan ke Rusia.
       Pada saat yang sama Lenin dikeluarkan dari tempat pembuangannya. Tidak lama kemudian, trotsky dan lenin sama-sama diberi gelar sebagai agen Jerman oleh pemerintahan sementara kedua. Pada bulan November 1917, Lenin dan Trotsky dengan bantuan dana dari Barat, berhasil mengobarkan revolusi dan mengambil kembali pemerintahan Rusia untuk Bolsheviks. Namun, cengkraman komunis di Rusia belum aman. Perselisihan internal antara pasukan “merah’ dan “putih” terjadi hingga tahun 1992  dan telah meninggalkan banyak korban jiwa.
       Beberapa peneliti konspirasi melihat adanya dualisme kepentingan. Jelas sekali bahwa kaum revolutioner seperti Lenin dan Stelin digunakan untuk menghentikan Rusia dari peperangan, dengan kepentingan Jerman. Dan komunismedidukung oleh kaum globalis untuk mengembangkan tujuan mereka menciptakan ketegangan antara kapitalis barat dan sosialis timur. Namun suatu hal yang menjadi teka-teki bagi banyak peneliti dan penulis adalah kenapa kaum kapitalis tingkat tinggi seperti keluarga Morgan, Waburg, Schiff, dan Rockefeller mau membiarkan atau sedikit banyaknya mendukung suatu ideologi yang jelas-jelas membahayakan posisi dan kekayaaan mereka. Penulis Gary Allen menjelaskan, “kaum kapitaliis ini tidak cemas dengan komunisme internasional. Jadi cukup masuk akal jika diasumsikan bahwa jika mereka mendanainya dan tidak cemas dengan mencemaskannya. Apakah ada penjelasan yang lebih masuk akal?”.
Meskipun Amerika Serikat ikut mengalahkan Jerman pada Perang Dunia II, mereka tidak mengalahkan Nazi. Ribuan petinggi Nazi datang ke Amerika melalui program-progam seperti Projeck Paperclip. Banyak anggota Nazi dan penjahat perang lainnya yang mendirikan berbagai usaha disejumlah negara dan banyak diantaranya yang melakukan perjalanan dengan passport yang dikeluarkan Vatikan. Mereka datang dengan membawa teknologi yang mengagumkan, seperti roket V-2, namun mereka juga membawa ideologi Nazi. Ideologi ini mencangkup perang agresi dan pembebasan kebebasan individu.
Bersama dengan penerus yang masih muda, para petinggi Nazi menggunakan harta rampasan dari Eropa untuk menciptakan badan-badan usaha dibanyak negara, termasuk Spanyol, Portugal, Swedia, Turki, dan Argentina. lebih dari dua ratus perusahaan didirikan di Switzerland saja, yakni hubungan perbankan yang terus menerus menangani uang Nazi sebelumnya, selama, dan setelah peperangan. Dengan menggunakan kekayaan curian dari Eropa, yang diantaranya mereka-mereka yang mulai menyusupi dunia usaha Amerika. Secara perlahan-lahan mereka bisa membeli dan mengkonsolidasi perusahaan-perusahaan Amerika menjadi konglongmerat multinasional. Mereka juga tidak diperiksa oleh pihak lain. Pada akhirnya, mereka semua telah menjadi mitra dari Amerika versi baru. (Fida)


Berpetualang dengan tuhan

Foto Ilustrasi (source: @akang_panji)

Berpetualang dengan tuhan

Pancaran matahari kuning mencoba masuk lewat cendela
Hingga dedaunanpun semilir tergoyahkan oleh angin
Suara burung itu membunuh kesunyian
Kendaraan satu per satu berlewatan silih berganti
Hinggap dimata
Seakan menambah tanda tanya dalam benak
Mau kemana mereka?
Kala itu,
Lantunan Al-qur’an menambah sensasi penuh arti
Mengupas kata demi sebuah irama sajak lamunan
Pagi inipun tuhan masih bersama
Mengajak berpetualang tuk mengitari hidup
Dengan caranya yang kadang tak di mengerti
Terkadang.... suudzonlah yang ada dalam qolbi
Padahal tuhan telah mengahdirkan syairnya
Agar manusia dapat mengenalnya
Apakah karena syairnya yang susah dimengerti?
Lagi-lagi manusia tak mau disalahkan
Entah ini salah siapa !
Kala itu, tuhan memberi kunci arti kehidupan
Hingga dia mengutus sorang pilihan
Agar dapat mentafsiri syair indahnya
Tuhan mengajak kita (nampaknya)...
Dan pergi Untuk berpetualang dengan nya
Lewat syair indah yang abadi
Tidakkah di sadari??
Tuhan maha asyikk atas segalanya
Dan manusia maha bodoh karena menyalahkannya

Pekalongan,18 Januari 2018



KOMISARIAT DARUSSALAM UNIKAL GELAR PKD

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Darussalam Unikal, melaksanakan Pelatihan Kader Dasar (PKD) 12 hingga 15 Januari di Linggo Asri.
PKD merupakan jenjang pengkaderan formal tingkat ke dua di PMII setelah MAPABA (Masa Penerimaan Anggota Baru) yang dilaksanakan minimal 6 bulan pasca MAPABA.
Kegiatan PKD kali ini, diikuti oleh 45 peserta yang telah dinyatakan lulus tahap adminitrasi, dan tahap pra PKD yang dilaksanakan pada tanggal 5-6 Agustus di Sekretariat PC PMII Pekalongan.
Peserta PKD berasal dari tujuh kampus di Jawa Tengah diantaranya Unikal, IAIN Pekalongan, UNU Al-Ghazali Cilacap, STIE Ashshaleh Pemalang, STIE Semarang, UIN Walisongo Semarang, dan salah satu kampus yang ada di Temanggung.
“Dalam PKD tahun ini kami mengusung tema kegiatan ‘Integritas Sebagai Kader Mujahid untuk Mengahadapi Tantangan Zaman’. Dalam tema tersebut, harapan kami pasca PKD peserta dapat lebih menjunjung tinggi nilai nilai leluhur memiliki daya konsistensi yang tinggi, dan setidaknya dapat mengamalkan ilmu yang telah mereka dapatkan dalam kegiatan PKD ini.
Sehingga kedepan dapat digunakan untuk mengkader anggota yang di bawahnya,” jelas ujar Ketua komisariat Darussalam Unikal, M Khoirul Imam Yulianto.
Sementara itu, dalam sambutannya Ketua PC PMII, Labib Maimun berharap, setelah terselenggaranya kegiatan tersebut dapat tercetak kader yang mampu menjiwai perjuangan senior terdahulu, dan menjadi kader penggerak yang dapat meneruskan tongkat estafet kaderisasi di tiap komisariat dan wilayahnya masing masing.
Select Menu